Halaman

Januari 28, 2011

Kisah Sukses Pengusaha Muda



Pengusaha Muda
Pengusaha Muda
Kisah sukses usaha yang dimulai dari nol, lalu menuai sukses, mungkin bukan hal baru. Berwirausaha dari nol bukanlah sebuah perkara mudah.
Di tengah jalan, selalu saja muncul berbagai rintangan. Tetapi kisah perjalanan bisnis mereka yang merintis usaha dari nol kemudian mencapai sukses tetap menarik untuk disimak. Terlebih jika kisah tersebut dilakoni mereka yang berusia muda. Lantas, apa rahasia sukses para pengusaha muda?
Meminjam istilah Jennie S Bev, penulis juga pengajar asal Indonesia yang bermukim di California, Amerika Serikat (AS) dalam pengantar buku Kumpulan Kisah Para Pengusaha Muda yang Sukses Berbisnis dari Nol, Rahasia Jadi Entrepreneur Muda (DAR! Mizan, 2008) karya Faif Yusuf, untuk berwirausaha sebenarnya sangat mudah, yaitu dengan meningkatkan mindset dan mulai membuka bisnis sendiri.
Dalam pandangan Jennie, setiap orang adalah personifikasi sukses itu sendiri. Sebab, success is a mindset, it is not a journey or destination (sukses adalah cara berpikir atau bersikap, bukan perjalanan maupun tujuan). Tetapi anggapan di masyarakat masih lazim ditemukan bahwa berwirausaha identik dengan para pengusaha besar dan mapan. Tidak jarang pula yang beranggapan bahwa wirausaha semata-mata hanya untuk mengejar kekayaan.
Itu sebabnya, jika berbicara tentang sosok pengusaha sukses, yang selalu dijadikan barometer adalah bagaimana para pengusaha itu menciptakan kekayaan melimpah melalui bisnis yang dibangun. Padahal tidak selalu demikian. Menurut pengusaha muda ternama, Sandiaga Salahudin Uno, keberanian dan optimisme merupakan modal awal yang harus dimiliki seseorang untuk menekuni wirausaha.
Setelah itu, kata pria yang kerap disapa Sandi ini, memilih usaha sesuai minat dan bakat dengan melihat peluang di pasar. Dengan minat yang besar, akan timbul gairah dan semangat menjalani, memelihara, dan membesarkannya.
Terakhir, just do it now. Jangan terlalu berhitung, putuskan, mulai, dan kerjakan sekarang juga!” ungkap mantan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) periode 2005-2008 ini. Optimisme yang diungkapkan Sandi tampaknya menjadi modal utama sejumlah pengusaha muda sukses. Sebut saja Henry Indraguna, pemilik The Auto Bridal Indonesia, tempat cuci mobil “busa salju”.
Sebelum mendirikan tempat cuci mobil yang kini beromzet Rp7,5 miliar per bulan,pria kelahiran Bandung,28 Agustus 1973 ,ini jatuh bangun dalam berusaha. Berbagai bentuk usaha dijalaninya, tetapi berkali-kali juga dia bangkrut dan kembali ke titik nol. Pria lulusan Universitas Maranatha Bandung yang semasa kuliah pernah berjualan ayam goreng ini pernah menjadi salesman berbagai produk elektronik hingga mainan.
Dia pernah menjadi salesman besar produk mainan asal China yang menyuplai ke beberapa toko mainan di Bandung. Bahkan, seusai lulus kuliah Henry pernah dipercaya mendistribusikan kartu chip Telkom senilai Rp20 miliar. Tetapi hasil kerja kerasnya lindap dalam sekejap akibat kebiasaannya berfoya-foya. Kebiasaan buruk itu pun sirna setelah dia menikahi Fangky Christina pada 2003.
Berkat ide membuka usaha cuci mobil dari mertuanya dengan bermodalkan Rp150 juta, dia mulai membuka usaha cuci mobil pada akhir 2003. “Jumlah ini sebenarnya cukup kecil untuk membuka usaha,” ujar Henry. Dari modal sebesar itu, Rp35 juta dia gunakan untuk menyewa tempat seharga Rp75 juta. Sisanya dibayar setelah tiga bulan usahanya berjalan.
Sisa dari modal untuk peralatan. Tetapi Henry terpaksa berutang untuk menutupi kekurangan biaya peralatan. Pada awalnya usaha Henry kurang diminati masyarakat. Tetapi bagi Henry hal itu adalah part of game yang harus dilaluinya. Keinginannya untuk mengubah citra tempat cuci mobil, yang kotor menjadi bersih dan nyaman, diwujudkan dengan inovasi cuci salju lewat The Auto Bridal.
Henry pun terus melakukan inovasi dalam bisnisnya mulai cuci mobil es krim, salon mobil, motor bridal. Setiap bulan, The Auto Bridal Indonesia minimal melayani 120.000 mobil dengan ongkos cuci Rp35 ribu per mobil.
“Biasanya keuntungan yang didapat 100 persen dari modal,” papar Henry. Henry meraih penghargaan Outstanding Entrepreneurship Award Asia Pacific Entrepreneurship Award (AFEA) 2008. The Auto Bridal Indonesia saat ini sudah mempunyai 84 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Henry kini sedang berupaya melebarkan sayap bisnisnya ke negeri jiran Malaysia.
Kisah sukses lainnya ditunjukkan Yesaya Surya Widjaya, pemilik PT Raja Baksomas Mandiri yang kini sudah memiliki 14 restoran dan 40 mitra. Yesaya, pria peraih master lulusan Hawaii Pacific University bidang komputer, mengembangkan bakso dan makanan beku (frozen food) dengan aneka rasa seafood. Yesaya awalnya hanya menjalankan bisnis orangtuanya yang dibangun pada 1982.
Karena sering membantu melayani pelanggan sejak kecil, pria kelahiran Jakarta, 31 Januari 1971, ini sangat akrab dengan dunia kuliner. Setelah menamatkan pendidikan S-2 pada 1998, Yesaya mulai mempelajari manajemen kerja restoran. Dari situlah dia mengamati kegemaran masyarakat terhadap selera makan yang akhirnya menginspirasi mengembangkan usaha bakso dengan aneka rasa.
Pada 2002 dia mulai membuka gerai baksonya secara serius dengan bendera PT Raja Baksomas Mandiri. Awalnya dia membuka lima gerai di kawasan Dunia Fantasi, Ancol, Jakarta Utara, dan satu gerai di Kemayoran. Untuk membuka gerai di Kemayoran, Yesaya dibantu modal dari orangtuanya sebesar Rp55 juta.Yesaya juga berinovasi dengan membuat makanan beku.
Kini, lewat usahanya,Yesaya bisa meraih omzet Rp200 juta per bulan. Kisah-kisah sukses yang ditunjukkan Henry dan Yesaya seperti juga diungkapkan Faif dalam bukunya. Keberhasilan berwirausaha tidaklah semata-mata dinilai dari seberapa berhasil seseorang mengumpulkan kekayaan, tapi lebih bagaimana seseorang bisa membentuk, mendirikan, dan menjalankan usaha dari sesuatu yang tidak ada sebelumnya atau belum berjalan. (okezone.com)

CEO klik-informasi
semoga menginspirasi

Muhammad Munawir
087838388714

link rekomendasi kisah suksesbisnis:

http://rahasiawebsitepemula.com/?id=kursus
http://clickbank-id.com/?id=pebisnisonline
http://rahasiapanas.com/?id=FORUMKOMUNIKASI
http://scriptgratis.org/?id=pebisnisonline

Januari 20, 2011

Promosi pada Media Offline/Koran

Promosi adalah hal yang paling penting untuk mengundang orang datang ke
website anda. Baik dia sebagai calon pembeli, atau pun sebagai pengunjung
yg lihat-lihat saja.
Kalo di dunia offline, pengunjung yg datang ke toko kita tidak berdampak
serius terhadap penjualan jika mereka tidak beli. Namun di dunia online,
pengunjung yang beli atau tidak beli akan berdampak bagus terhadap
website anda. Baik dampak penjualan langsung dari produk anda, maupun
dampak tidak langsung dari pemasukan iklan atau rating website anda.
Agar orang se-Indonesia tahu anda punya website, maka anda harus
mengundang mereka datang berkunjung (Promosi).

Ke mana biasanya anda melakukan promosi? Atau anda belum pernah
melakukan promosi sama sekali?
No probem...Inilah tempatnya . Setelah ini, anda diharapkan
mau mempraktekkan promosi pada tempat yg anda senangi. Lama
kelamaan anda akan mahir berpromosi dengan cara-cara yg tepat dan
menguntungkan.
Banyak sekali media promosi yg bisa anda uji coba ; untuk mengetes laku
atau tidaknya produk anda kelak. Namun semua yg saya terangkan berikut
ini adalah berdasarkan pengalaman pribadi yg terbukti meningkatkan omset
penjualan saya. Baik produk sendiri, maupun produk orang lain (affiliate).

Anda boleh ikuti cara saya berikut atau anda juga boleh pakai cara yg lain
sesuai imajinasi anda.
Okay, kita mulai......
Jenis-jenis promosi meliputi 2 macam Media : Promosi offline dan
Promosi online. Masing-masing ada yg gratis dan ada yg berbayar.
Promosi Offline
He..he..Mungkin sebagian dari anda belum pernah mencoba promosi offline
sama sekali. Mungkin juga belum kepikiran sepenuhnya..Anda kira karena

bisnis anda adalah bisnis online, maka promosi juga cuma lewat media
online.
Ada juga sih yg lapor ke saya kalo dia melakukan promosi offline dengan
menyebarkan brosur dan presentasi nonformal dengan teman-teman
sekantornya. Namun itu hanya segelintir orang saja yg melakukannya.
Padahal jika kita mau berhitung-hitung jumlah pendududk Indonesia,
sebenarnya calon pelanggan offline jauh lebih banyak dibanding yg online
saat ini.
Betapa tidak. Jumlah pengguna internet Indonesia saat ini baru sekitar 25
juta orang. Sementara jumlah penduduk Indonesia sudah 230 juta orang.
Kalo kita kurangi, maka jumlah penduduk Indonesia yg belum kenal 'dunia
online' ada sebanyak 205 juta orang. Taruhlah kita ambil setengahnya saja
(sekitar 100 juta) karena mungkin dikurangi anak di bawah umur.
Berarti perbandingan calon pelanggan dari 'dunia offline' terhadap pelanggan
dari 'dunia online' sebesar 4 : 1 . Atau sekitar 100 juta banding 25 juta
orang. Angka yg fantastis bukan?
Media promosi offline yg berlimpah adalah :
a. Mulailah membuat kartu nama ; modal sekitar Rp. 30.000,- per kotak
(100lembar).
Jika anda ingin merasa jadi pengusaha online, maka buatlah kartu nama
bisnis. Anda bisa cantumkan nama website atau blog anda di kartu nama.
Juga cantumkan email dan no telpon. Lalu anda bisa tambahkan status
anda seperti owner, direktur, online entrepreneur, CEO, dan sebagainya.

Ketika anda berkenalan dengan orang baru atau bertemu kawan-kawan
lama, maka kartu nama bisa anda sodorkan sebagai 'bumbu' perkenalan.
Orang yg menerima kartu nama anda suatu ketika pasti penasaran.
Nah, suatu ketika website atau blog anda akan dikunjungi orang-orang yg
pernah anda beri kartu nama tadi. Bayangkan jika dalam sebulan kartu
nama anda tersebar ke 100 orang. Tentu mereka adalah calon-calon
pelanggan anda. Minimal 'traffic' website anda meningkat sehingga bagus di
mata search engine.
b. Menghadiri pertemuan organisasi, arisan, perkumpulan sosial, seminar,
atau ajang media sosialisasi lainnya ; gratis.
Di sini anda juga bisa berkenalan dg orang banyak dan saling bertukar kartu
nama.
c. Pasang iklan baris di media massa lokal (koran), tabloid wirausaha,
tabloid para hobbies bidang tertentu, dan Majalah yg banyak digemari
pembaca .

Namun saya lebih menyarankan anda untuk memasang iklan baris offline di
media yg sesuai dg topik website anda. Kalo topik anda mengenai
wirausaha, bisnis, dsb, maka pasanglah iklan baris di tabloid 'peluang usaha'
dan tabloid 'wirausaha dan keuangan (WK)'.
Kalo topik website anda mengenai perawatan kecantikan dan perawatan
tubuh, maka pasanglah iklan baris di tabloid 'info kecantikan'.
Kalo topik website anda tentang masalah keluarga, maka pasang iklan di
majalah Kartini, dan majalah sejenis lainnya.
Begitu juga jika topik website anda tentang hanphone, elektronik, game,
desain bangunan, dll, maka pasanglah iklan pd media yg sesuai dengan
topik website/blog anda.
=================
Kunjungan website anda akan meningkat jika memperkenalkannya kepada
para pembaca media yg juga menyenangi topik sejenis.
=================
Anda bisa berpikir sendiri dan coba mencari informasi disekitar kota anda.
Kira-kira topik website anda cocok untuk media jenis apa. 
Ingat
calon pelanggan dari dunia offline lebih banyak jumlahnya saat ini dibanding dunia online.
Masih banyak orang Indonesia yg belum tahu bagaimana internet bisa
menghasilkan uang. Ini kesempatan anda untuk 'menarik' mereka ke
website/blog anda sehingga mereka bisa jadi pengunjung setia anda
nantinya.

Apa Arti Penting Promosi

banyak perusahaan-perusahaan besar yg
mengalokasikan budget pengeluaran terbesar di bidang promosi. Menurut
berbagai sumber, sekitar 60% lebih pengeluaran perusahaan dialokasikan
untuk kegiatan promosi.
Coba anda perhatikan perusahaan minuman suplemen seperti 'ekstra joss',
'krating daeng', 'hemaviton', dan lain sebagainya. Atau perusahaan rokok
seperti 'Djarum', 'Gudang Garam', 'A Mild', dan lain-lain. Mereka
mengeluarkan ratusan juta rupiah untuk menarik pehatian pemirsa melalui
iklan-iklannya. Bahkan ada yg berani mengeluarkan hadiah 1 Milyar Rupiah
untuk menarik lebih banyak pelanggan.

Atau Coba lihat Perusahaan Perbankan seperti BCA, Mandiri, Bukopin, dan
lain-lain yg mulai marak belakangan di media televisi. 'Brand' perusahaan
mereka sebenarnya sudah dikenal masyarakat luas. Namun mereka tetap
menyelenggarakan acara 'gebyar' atau sejenisnya untuk meningkatkan
'atensi' mayarakat.
Sekali tampil di media TV mungkin bisa mengeluarkan anggran ratusan atau
milyaran rupiah. BCA sebagai icon ide promosi 'gebyar' ini bahkan
menyelenggarkan acara serupa seminggu sekali. Dan anda bisa lihat
hasilnya. BCA merupakan Bank terbesar dan terkenal di mata masyarakat
Indonesia. Makanya banyak bank lain yg mengikuti trend promosi live yg
diselenggarakan BCA.
Perusahaan yg tidak melakukan promosi sudah bisa dipastikan akan 'redup'
perkembangan bisnisnya.
Begitu juga di dunia online. Anda yg ingin memajukan bisnis online harus
memperlakukan bisnis anda layaknya di dunia offline. Pembeli itu memang
benar adanya, dan bukan makhluk 'gentayangan' karena tidak terlihat
berhadapan langsung.
Pembeli perlu 'ditarik' atau perlu 'dirayu' agar mau melihat-lihat produk yg
anda tawarkan. Dari proses melihat, mereka akan mengenal produk anda.
Dan dari proses mengenal, mereka akan membeli produk anda.
Bukan kah ada pepatah yg mengatakan ; "tak kenal maka tak sayang?". Ini
bisa diasosiasikan dengan bisnis online anda ; "tak kenal maka tak ada
penjualan?"
Meski anggaran promosi online tidak sebesar anggaran promosi offline,
namun anda harus tetap berpandangan bahwa produk anda atau produk
affiliate anda perlu media promosi agar dikenal orang.
Jantungnya Bisnis adalah Promosi baik Online / offline.